Psikoedukasi Manajemen Waktu: Upaya Membentuk Kebiasaan Positif di SMA Kartika XX-1 Makassar

Pendidikan201 Dilihat

SURYATIMUR.ID.MAKASSAR – Dalam rangka mendukung pengembangan kebiasaan positif di kalangan pelajar, tim Asistensi Mengajar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan kegiatan psikoedukasi bertajuk *“Manajemen Waktu sebagai Kunci Membangun Kebiasaan Positif”* di SMA Kartika XX-1 Makassar pada Rabu (30/4).

Kegiatan ini bertujuan membekali siswa dengan pemahaman dan keterampilan dasar dalam mengatur waktu secara lebih bijak dan produktif. Melalui edukasi ini, siswa diajak menyadari pentingnya mengelola waktu secara terstruktur agar dapat menunjang prestasi belajar dan membentuk gaya hidup yang lebih teratur.

Psikoedukasi dilaksanakan melalui beberapa sesi, mulai dari pengenalan konsep manajemen waktu, latihan menyusun jadwal harian, hingga diskusi interaktif mengenai kebiasaan-kebiasaan yang seringkali membuat waktu terbuang sia-sia. Di awal kegiatan, siswa mengikuti pre-test untuk mengetahui pemahaman awal mereka, dan di akhir sesi dilakukan post-test sebagai bahan evaluasi.

Dalam penyampaian materinya, tim fasilitator menekankan pentingnya menetapkan prioritas, mengenali pengalih perhatian, serta membangun rutinitas yang konsisten. Para siswa juga diberikan tips praktis, seperti teknik membuat daftar tugas harian dan membagi waktu berdasarkan tingkat urgensi.

Andi Ismahliana Milanisti, salah satu anggota tim pelaksana, mengungkapkan harapannya agar materi yang diberikan mampu membantu siswa dalam menjalani kegiatan belajar dengan lebih terencana. “Manajemen waktu adalah dasar dari pembentukan kebiasaan baik. Harapan kami, siswa bisa menerapkan strategi yang dipelajari hari ini dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program MBKM yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung di dunia pendidikan. Selain menjadi ajang pengabdian, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan psikologi dalam situasi nyata, serta mendukung pengembangan diri peserta didik secara holistik. (*)

Laporan. : Asrul