SURYATIMUR.ID.KEPULAUAN SELAYAR – Aktivitas pembakaran arang kembali memicu keluhan warga. Kali ini, pembakaran dilakukan oleh Andi Ahmad, warga Dusun Tanabau, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Senin siang (21/7/2025).
Asap pekat yang ditimbulkan dari proses pembakaran itu disebut menyelimuti kawasan sekitar permukiman warga. Salah satu warga, IR, mengaku kaget dan merasa sesak napas saat pulang dari kantor akibat kepulan asap yang begitu tebal.
“Kaget a tadi pulang kantor, saking banyaknya asap. Mauki jauh-jauh dari perkampungan karena sesak napas. Apalagi kita yang tinggal di sekitar situ,” ucapnya.
Warga juga mempertanyakan respons pemerintah desa yang dinilai lamban. Mereka menyebut kasus serupa sudah pernah terjadi, namun baru ditindak setelah mendapat sorotan media.
“Tidak tahu itu pak desa bagaimana, karena Mas Pamen saja sudah beberapa kali masuk media baru ada tindak lanjutnya,” ungkap IR.
Menurut informasi yang dihimpun, tim dari Dinas Lingkungan Hidup sebelumnya sudah mendatangi lokasi pembakaran arang, namun belum ada tindak lanjut yang jelas.
“Sudahmi datang timnya lingkungan hidup, tapi tidak tahu bagaimana kelanjutannya,” kata warga.
Warga mendesak agar pemerintah bertindak tegas terhadap Andi Ahmad. Mereka menilai pembakaran arang di dekat kawasan padat penduduk sangat mengganggu dan berisiko terhadap kesehatan masyarakat.
”Harusnya Pak A. Ahmad juga ditindaki karena mengganggu. Harusnya cari lokasi yang jauh dari perkampungan,” tegas warga.
Warga berharap pemerintah desa dan instansi terkait tidak tutup mata atas persoalan ini. Selain mengganggu kenyamanan, pembakaran arang di dekat permukiman dinilai berisiko terhadap kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia.
Jika tidak segera ditertibkan, kekhawatiran warga akan terus berlanjut, dan potensi konflik sosial di lingkungan pun bisa semakin membesar.(*)
Laporan : Noerkamar/ Andi Malik